Minggu, 02 April 2017

TUGAS 1.2. NEGARA-NEGARA DENGAN PENGARUH YANG DOMINAN DI PRAKREK AKUNTANSI



NAMA           : WINDI FEBRIANI
NPM              : 29213329
KELAS          : 4EB24

NEGARA-NEGARA DENGAN PENGARUH YANG DOMINAN DI PRAKTEK AKUNTANSI

Beberapa negara dengan pengaruh dominan terhadap praktek akuntansi, diantaranya :
1.      Prancis
2.      Jerman
3.      Belanda
Mengidentifikasi negara dengan pengaruh dominan terhadap praktek akuntansi
1.      Prancis
Prancis merupakan penyokong utama dunia dalam kesamaan akuntansi nasional. Menteri Ekonomi Nasional menyetujui Plan Comptable General (undang-undang akuntansi nasional) formal yang pertama pada September 1947. Sebuah ketentuan yang telah direvisi mulai berjalan pada tahun 1957. Revisi selanjutnya dari ketentuan tersebut dibuat pada tahun 1982 dibawah pengaruh Fourth Directive of the European Union. Pada tahun 1986, ketentuan tersebut diperluas untuk mengimplementasikan persyaratan Seventh Directive Uni Eropa pada laporan keuangan gabungan, dan selanjutnya direvisi lagi pada tahun 1999.
Plan Comptable General berisi :
·         Tujuan dan prinsip laporan dan akuntansi keuangan
·         Definisi aset, utang, ekuitas pemegang saham, pendapatan, dan pengeluaran
·         Aturan-aturan valuasi dan pengakuan
·         Daftar akun, persyaratan penggunaannya, dan persyaratan tata buku lainnya yang telah distandarisasi
·         Contoh laporan keuangan dan aturan presentasinya
Akuntansi prancis sangat terhubung dengan ketentuan yang memungkinkan untuk mengabaikan fakta bahwa legislasi komersial (misalnya, Code de Commerce) dan undang-undang perpajakan yang mengatur banyak akuntansi dan laporan keuangan prancis yang sebenarnya.
Undang-undang perpajakan juga sangat memengaruhi akuntansi di Prancis. Pengeluaran bisnis bisa dikurangi untuk pajak hanya jika benar-benar dibukukan dan dituliskan dalam laporan keuangan tahunan.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Ada lima perusahaan besar yang terlibat dalam penyusunan standar di Prancis :
1.      Counseil National de la Comptabilite. Atau CNC (Badan Akuntansi Nasional)
2.      Comite de la Reglementation Comptable. Atau CRC (Komite Regulasi Akuntansi)
3.      Autorite des Marches Financiers, atau AMF (Otoritas Pasar Keuangan)
4.      Ordre des Experts-Comptable, atau OEC (Institut Akuntan Publik)
5.      Compagbie Nationale des Commissaires aux Comptes, atau CNCC (Institut Nasional Undang-undang Auditor)

Laporan Keuangan
1.      Neraca
2.      Laporan laba rugi
3.      Catatan atas laporan keuangan
4.      Laporan direktur
5.      Laporan Auditor

Patokan Akuntansi
Perusahaan-perusahaan prancis yang terdaftar mengikuti IFRS dalam laporan keuangan gabungan mereka, dan perusahaan-perusahaan yang tidak terdaftar juga mempunyai pilihan ini. Namun, semua perusahaan harus mengikuti regulasi tetap dari ketentuan pada tingkat perusahaan pribadi. Akuntansi untuk perusahaan pribadi merupakan dasar hukum untuk membagikan dividen dan menghitung penghasilan wajib pajak.
Aset-aset berwujud biasanya dihitung berdarakan nilai perolahan. Aset-aset didepresiasikan menurut ketentuan pajak, biasanya menggunakan metode garis lurus atau saldo menurun.
Persediaan harus dihitung pada nilai terendah atau nilai yang dapat dicapai dengan menggunakan metode first in, first out (FIFO) metode rata-rata tertimbang.

2.      Jerman
Iklim akuntansi jerman terus berubah semenjak akhir Perang Dunia II. Pada masa itu, akuntansi bisnis menekankan daftar akun nasional dan seksional (seperti di Prancis). Commercial Code menetapkan beragam prinsip tentang “pembukuan yang rapi”, dan audit yang mandiri hampir tidak selamat dari perang.
            Dalam sebuah kejadian besar, Corporation Law tahun 1965 memindahkan sistem laporan keuangan Jerman ke arah pemikiran Inggris-Amerika (tapi hanya untuk perusahan-perusahaan yang lebih besar). Dibutuhkan lebih banyak pengungkapan, penggabungan terbatas, dan laporan manajemen perusahaan. Laporan manajemen dan persyaratan audit tamabah menjadi persyaratan hukum melalui Corporate Publicity Law tahun 1969.
Ada dua undang-undang baru yang dikeluarkan pada tahun 1998. Undang-undang yang pertama menambahakan sebuah paragraf baru dalam buku ketiga German Commercial Code yang memungkinkan perusahaan yang mengeluarkan ekuitas atau utang pada pasar modal resmi untuk menggunakan prinsip akuntansi internasioanal dalam laporan keuangan gabungan mereka. Undang-undang yang kedua memungkinkan adanya penetapan perusaan sektor swasta untuk menyusun standar akuntansi bagi laporan keuangan gabungan.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
            Sistem penyusunan standar akuntansi Jerman secara umum sama dengan sistem yang digunakan di Inggris dan Amerika Serikat dan sama dengan IASB. Namun penting untuk menekankan bahwa standar GASB merupakan rekomendasi otoriter yang hanya berlaku untuk laporan keuangan gabungan. Standar tersebut tidak membatasi atau mengubah persyaratan HGB. GASB diciptakan untuk mengembangkan susunan standar Jerman yang sesuai dengan standar akuntansi internasional. Semenjak pendiriannya, GASB telah mengeluarkan German Accounting Standart (GAS) pada masalah-masalah seperti laporan arus kas, laporan segmen, pajak-pajak yang ditangguhkan, dan transaksi mata uang asing. Namun, pada tahun 2003, GASB menerapkan sebuah strategi baru yang menyejajarkan program kerjanya dengan upaya IASB untuk mencapai sebuah pemusatan standar akuntansi global.
Laporan Keuangan
1.      Neraca
2.      Laporan laba rugi
3.      Catatan
4.      Laporan manajemen
5.      Laporan auditor

Pengukuran Akuntansi
            Berdasarkan Commercial Code (HGB), metode pembelian (akuisisi) merupakan metode penggabungan yang mendasar, tapi penyatuan kepentingan (pooling of interest) bisa diterima dalam keadaan tertentu. Ada dua bentuk metode pembelian yang diizinkan : metode nilai buku dan metode revaluasi. Aset dan utang dari badan usaha yang diakuisisi dinaikan pada nilai yang ada, dan setiap jumlah yang ditinggalkan merupakan nilai baik (goodwill), yang bisa digunakan untuk menutup kerugian dalam ekuitas atau diamortisasi secara sistematis melebihi masa manfaatnya.
Harga perolehan merupakan dasar untuk menilai aset berwujud. Jerman merupakan salah satu penganut paling loyal terkait prinsip harga perolehan. Sikap kuatnya terhadap anti-inflasi merupakan hasil dari penghapusan dua periode inflasi yang mengerikan yang dilalui pada abad ke-20. Persediaan dicatat pada biaya atau pasar yang lebih rendah : FIFO, LIFO, dan rata-rata merupakan metode untuk menentukan biaya. Depresiasi aset tetap disesuaikan dengan penurunan tingkat pajak.
            Biaya riset dan pengembangan dibebankan saat terjadinya. Pinjaman dana biasanya tidak dikapitalisasi, tapi kewajiban pensiun diakui berdasarkan penentuan nilai tafsiran yang sesuai dengan undang-undang perpajakan. Pajak-pajak yang ditangguhkan biasanya tidak muncul dalam akun perusahaan pribadi, karena pajak-pajak tersebut telah ditetapkan. Namun, pajak-pajak tersebut bisa muncul dalam laporan gabungan jika metode akuntansi yang digunakan untuk penggabungan yang berbeda dengan yang digunakan untuk akun pribadi. Dalam kasus ini pajak-pajak yang ditangguhkan harus disusun menggunakan metode utang.  

3.      Belanda
Akuntansi belanda memberikan beberapa paradoks yang menarik. Belanda memiliki undang-undang akuntansi dan persyaratan laporan keuangan yang cukup bebas tapi standar praktik profesional yang sangat tinggi. Belanda merupakan sebuah negara hukum, namun akuntansinya diorientasikan ke arah kewajaran penyajian. Laporan keuangan dan akuntansi pajak merupakan dua aktivitas yang terpisah. lebih lanjut lagi, orientasi kewajaran dikembangkan tanpa adanya pengaruh kuat dari bursa saham. Inggris dan amerika serikat telah memengaruhi akuntansi belanda seperti dari negara-negara benua eropa lainnya. Tidak seperti norma di Eropa, profesi akuntansi telah memiliki pengaruh yang signifikan pada standar dan regulasi Belanda.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
      Regulasi akuntansi di Belanda tetap bersifat liberal hingga munculnya Act on Annual Financial Statements pada tahun 1970. Undang-undang tersebut merupakan bagiandari program perubahan yang ekstensif dalam legislasi perusahaan dan sebagian diperkenalkan untuk menggambarkan keselarasan undang-undang perusahaan yang akan datang dalam Uni Eropa.
      Undang-undang tahun1970 memperkenalkan audit berdasarkan perintah. Undang-undang tersebut juga menyusun pembentukan Tripartie Accounting Study Group dan melahirkan Enterprise Chamber. Undang-undang tersebut, yang digabungkan dalam undang-undang sipil pada tahun 1975, dikembangkan oleh legislasi pada tahun 1983 untuk menyesuaikan dengan EU Fourth Directive, dan selanjutnya dikembangkan lagi pada tahun 1988 untuk menyesuaikan dengan EU Seventh Directive.
Laporan Keuangan
      Kualitas laporan keuangan Belanda sangat tinggi. Laporan keuangan yang menurut undang-undang harus disimpan di Belanda, tapi Inggris, Prancis, dan Jerman juga bisa memakainya, laporan keuangan harus meliputi hal-hal berikut :
1.      Neraca
2.      Laporan laba rugi
3.      Catatan
4.      Laporan direktur
5.      Informasi lain yang sudah ditentukan

Pengakuan Akuntansi
      Fleksibilitas Belanda terhadap pengukuran akuntansi sangat nyata dalam izin menggunakan nilai lancar untuk aset berwujud seperti persediaan dan aset yang bias didepresiasi. Ketika nilai lancar digunakan untuk aset-aset tersebut, jumlah laporan laba rugi yang berhubungan, harga pokok penjualan, dan depresiasi juga dinyatakan dalam nilai yag ada. Nilai lancar bisa berupa nilai pengganti, jumlah nilai yang dapat dipulihkan, atau nilai bersih yang dapat dicapai. Nilai lancar akuntansi diharapkan dapat berlaku secara konsisten; revaluasi perubahan biasanya tidak diperbolehkan. Revaluasi merupakan pengganti kerugian dengan simpanan revaluasi dalam ekuitas pemegang saham.
Ketika harga perolehan digunakan untuk persediaan, hal ini biasanya dinyatakan dalam nilai rendah atau nilai bersih yang bisa dicapai, dengan biaya yang ditentukan oleh FIFO, LIFO, atau metode rata-rata. Semua aset yang tidak berwujud dianggap memiliki usia terbatas, biasnya tidak lebih dari 20 tahun. Aset tidak berwujud dengan usia lebih dari 20 tahun harus diuji penurunan nilainya setiap tahun. Biaya riset dan pengembangan hnaya dikapitalisasi ketika jumlahnya bisa ditutupi kembali dan pasti mencukupi. Pinjeman, kewajiban bersyarat, dan biaya pensiun biasanya dihitung seperti halnya di Inggris atau Amerika Serikat, walaupun aturan yang berlaku bersifat lebih umum. Pajak penghasilan yang ditangguhkan diakui berdasarkan konsep alokasi yang komprehensif dan dihitung menurut metode kewajiban.

SUMBER :
Choi, Frederick D.S. dan Gary K. Meek, 2012, International Accounting (Akuntansi Internasional), Buku Satu, Edisi Keenam, Salemba Empar, Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar