Minggu, 13 Oktober 2013

NAIKNYA HARGA KEDELAI "REVISI"




PENGANTAR BISNIS

“NAIKNYA HARGA KEDELAI”






1EB21
WindiFebriani, 29213329







I.                 PENDAHULUAN

            Melemahnya nilai tukar  rupiah terhadap  dollar Amerika berdampak terhadap kenaikan harga bahan baku pembuatan tahu tempe di Indonesia. Tahu Tempe merupakan santapan sehari-hari semakin kecil, karena pengusaha Tahu Tempe tersebut tidak mampu menutupi beban modalnya. Akibat hal tersebut,  banyak  pengrajin tahu tempe diberbagai daerah melakukan aksi mogok produksi karena tidak sanggup untuk membeli kedelai. Sebagai produsen harus pandai menentukan harga yang tepat disaat harga bahan baku pembuatan Tahu Tempe melonjak. 

Agar tidak mengalami kerugian, selain pandai menentukan harga, produsen juga harus tau bahwa produksi Tempe Tahu merupakan suatu produk yang Steples atau barang yang sering dibutuhkan. Untuk itu saya tertarik mengambil  topic ini karena menurut saya  topic tersebut sangat memberikan banyak informasi tentang keadaan ekonomi suatu Negara. Salah satunya dengan  judul“ NAIKNYA  HARGA  KEDELAI”.







II.             ISI

Hampir seluruh pengusaha tahu dan tempe di Indonesia melakukan aksi mogok berproduksi akibat dari tingginya harga bahan baku kedelai.
Aksi mogoknya produsen Tahu Tempe tersebut adalah sebagai bentuk protes pada pemerintah yang tak juga berhasil menstabilkan harga kacang kedelai tersebut yang menjadi bahan baku utama dalam pembuatan Tahu Tempe, dan juga aksi mogok tersebut adalah sebagai protes kepada pemerintah agar segera memberikan solusi yang tepat terhadap masalah tersebut.

 Hal ini diperkirakan disebabkan melemahnya  rupiah terhadap dollar.
Menurut ketua Pusat Koperasi Produsen Tempe Tahu (PUSKOPTI) mengatakan kenaikan harga bukan akibat turunnya nilai kurs mata uang rupiah terhadap dollar Amerika. Tapi ini  akibat dari permainan  importer kedelai. Sebab tata niaga kedelai tidak ditangani pemerintah sehingga tidak ada yang menjaga stabilitas harga kedelai.

Namun, menurut Direktur Jendral Perdagangan Dalam Negeri Kementrian Perdagangn Bachrul Chairil mengatakan pelemahan  rupiah akan membawa harga-harga barang didalam negeri ikut naik. Terutama barang-barang konsumsi  yang bersumber dari impor.

Krisis kedelai ternyata tidak hanya terjadi ditahun ini saja. Tapi tahun lalu juga pernah terjadi. Awal 2008, tingginya harga kedelai secara tidak langsung menghilangkan tahu dan tempe dipasaran. 

Para perajin tahu dan tempe akhirnya memilih untuk menyetop produksinya lantaran beban produksi yang terlalu besar. Biasanya saat terjadi kenaikan harga kedelai, para pengrajin tahu dan tempe menyiasatinya dengan menaikkan harga penjualan atau memperkecil ukuran tahu tempe yang dibuat. Tapi, hal tersebut justru merugikan konsumen. Akibatnya konsumen akan mengeluh dan bahkan bisa-bisa akan mengurangi pembelian Tahu Tempe tersebut.

 Untuk itu, para pengrajin tahu dan tempe meminta pemerintah turut andil agar bahan baku pembuatan tahu dan tempe ini tidak naik dan tidak ada pengaruh dengan melemahnya harga rupiah terhadap nilai mata uang dollar. 















III.     PENUTUP

                        Dengan melemahnya nilai tukar  rupiah terhadap  dollar sangat menyulitkan masyarakat. Khususnya masyarakat pengrajin tahu dan tempe. Mereka kesulitan dengan barang yang akan diproduksinya tersebut. Mereka juga tidak mampu menutupi beban modalnya yang lumayan besar itu. Dan mereka menginginkan pemerintah juga turut andil  dalam hal tersebut. Karena bagi mereka berjualan Tempe/Tahu adalah satu-satunya mata pencaharian mereka.







IV.    DAFTAR PUSTAKA

Budiarto, Teguh “ Dasar Pemasaran : Harga”, penerbit Gunadarma. Jakarta 1993

Tidak ada komentar:

Posting Komentar